Taukah Anda:

Definisi Kata Mutiara:
Kata(Kalimat),Mutiara(sebuah benda keras yang diproduksi di dalam jaringan lunak khususnya dalam mantel dari moluska hidup yang berharga sangat mahal dan kerap dijadikan sebagai perhiasan yang sangat bagus untuk dunia fashion.)
maka secara harfiyah;kata mutiara merupakan suatu akar kata yang memiliki arti yang sangat mahal, bahkan kata tersebut setara dengan hal-hal yang bersifat mulia, seperti halnya perhiasan-perhiasan yang mahal dan dipergunakan dalam kehidupan untuk mempemuliakan manusia.

Beberapa pengertian kata mutiara menurut berbagai sumber :
1. Kata-kata mutiara merupakan kalimat-kalimat indah yang bertujuan membangkitkan motivasi seseorang.
2. Kata Mutiara adalah kata-kata yang kadang bisa menggetarkan hati kita, jadi kata-kata mutiara adalah kata-kata yang punya makna.
3. Kata mutiara adalah kata yang indah, yang mengandung makna untuk membuat seseorang membuka pikiran dan hatinya untuk mencapai suatu tingkat kebajikan dan kebijaksanaan hidup yang lebih tinggi.

Definisi Puisi:
seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.
Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.

Translate

Puisi Khalil Gibran

KEKASIHKU LAYLA


Kemarilah, kekasihku.
Kemarilah Layla, dan jangan tinggalkan aku.
Kehidupan lebih lemah daripada kematian, tetapi kematian lebih lemah
daripada cinta...
Engkau telah membebaskanku, Layla, dari siksaan gelak tawa dan pahitnya
anggur itu.

Izinkan aku mencium tanganmu, tangan yang telah memutuskan rantai-rantaiku.
Ciumlah bibirku, ciumlah bibir yang telah mencuba untuk membohongi dan
yang telah menyelimuti rahsia-rahsia hatiku.
Tutuplah mataku yang meredup ini dengan jari-jemarimu yang berlumuran
darah.

Ketika jiwaku melayang ke angkasa, taruhlah pisau itu di tangan kananku dan
katakan pada mereka bahawa aku telah bunuh diri kerana putus asa dan
cemburu.

Aku hanya mencintaimu, Layla, dan bukan yang lain, aku berfikir bahwa tadi
lebih baik bagiku untuk mengorbankan hatiku, kebahagiaanku, kehidupanku
daripada melarikan diri bersamamu pada malam pernikahanmu.
Ciumlah aku, kekasih jiwaku... sebelum orang-orang melihat tubuhku...

Ciumlah aku... ciumlah, Layla... 
 
 
 

DUA PUISI

Berabad-abad yang lalu, di suatu jalan menuju Athens, dua orang penyair  bertemu. 
Mereka mengagumi satu sama lain. Salah seorang penyair bertanya,

"Apa yang kau ciptakan akhir-akhir ini, dan bagaimana dengan lirikmu?"
Penyair yang seorang lagi menjawab dengan bangga, "Aku tidak melakukan hal
lain selain menyelesaikan syairku yang paling indah, kemungkinan merupakan
syair yang paling hebat yang pernah ditulis di Yunani. Isinya pujian tentang
Zeus yang Mulia."

Lalu dia mengambil selembar kulit dari sebalik jubahnya dan berkata, 
"Ke mari, lihatlah, syair ini kubawa, dan aku senang bila dapat membacakannya untukmu.
Ayuh, mari kita duduk berteduh di bawah pohon cypress putih itu."
Lalu penyair itu membacakan syairnya. Syair itu panjang sekali.
Setelah selesai, penyair yang satu berkata, "Itu syair yang indah sekali. Syair itu
akan dikenang berabad-abad dan akan membuat engkau masyhur."

Penyair pertama berkata dengan tenang, "Dan apa yang telah kau ciptakan
akhir-akhir ini?"
Penyair kedua menjawab, "Aku hanya menulis sedikit. Hanya lapan baris untuk
mengenang seorang anak yang bermain di kebun." Lalu ia membacakan
syairnya.

Penyair pertama berkata, "Boleh tahan, boleh tahan."
Kemudian mereka berpisah.

Sekarang, setelah dua ribu tahun berlalu, syair lapan baris itu dibaca di setiap
lidah, diulang-ulang, dihargai dan selalu dikenang. Dan walaupun syair yang
satu lagi memang benar bertahan berabad-abad lamanya dalam perpustakaan,
di rak-rak buku, dan walaupun syair itu dikenang, namun tidak ada yang
tertarik untuk menyukainya atau membacanya.
 
 

Pandangan Pertama

Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesedarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.


Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesedaran yang dilakukan


malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.


 
Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang
tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya,
dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.


Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air
mengalir menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan
menggemakan kata-kata Tuhan, "Jadilah, maka terjadilah ia"